~AKU REDA JIKA INI TAKDIRNYA~
Hatinya
remuk tatkala mendengar perkhabaran bahawa wanita yang dicintainya kini telah
bernikah dengan lelaki lain. Perasaan sayangnya yang mekar kepada wanita
tersebut kini layu. Hatinya kini luluh bagai kelopak mawar yang layu bercerai
dari tangkainya. Tatkala ini dia terbayang akan wajah “kekasih” hatinya itu
sedang bahagia bersanding di atas pelamin indah. Buat pertama kalinya pada
waktu itu... air mata lelakinya gugur menyembah bumi...
“arhhhh... kenapa...
kenapa kau buat aku macam ni Ana... kenapa...” jerit adam sambil menumbuk
dinding biliknya.
“5 tahun Ana... 5 tahun
aku tunggu kau... mana janji-janji kau pada aku dulu Ana.. mana...” bentak adam
lagi...
Adam melulu ke
almarinya... mencari semua barang kenangannya bersama Ana... gambar... surat...
kad ucapan dan hadiah pemberian Ana sewaktu ulang tahun kelahirannya lalu...
semuanya dikumpulkan dalam satu kotak...
“aku sayangkan kau
Ana... kenapa Ana... kenapa kau buat aku macam ni Ana... kau dusta Ana... kau
dusta... apa salah aku Ana... sampai hati kau sanggup buat aku begini Ana...”
jerit Adam sambil menatap gambar Ana.
“kenapa ana... kenapa
kau tak berterus terang saja dengan aku... aku tunggu kau Ana... menunggu kau
seperti yang telah kita janjikan dulu...” sambung Adam lagi sambil meletakkan
kembali gambar Ana kedalam kotak.
Lalu adam membawa kotak itu keluar dari rumah
bujangnya... di satu kawasan lapang di tepi rumahnya... Adam membakar semua
bukti kenangannya bersama Ana.
Selepas itu Adam memacu
keretanya ke satu kawasan yang sering dikunjunginya ketika menghadapi
masalah... kawasan yang nyaman bagi dirinya... kawasan itu seperti sahabatnya
dikala duka... menjadi peneman duka laranya... dikawasan itu jugak Adam selalu
memuhasabah dirinya... untuk melerai kekusutannya. Sedang Adam merenung langit
malam yang berbintang cerah... berteman kekecewaannya tiba-tiba Adam berkata...
“Ya Allah... aku kesal
diatas perbuatan aku selama ini Ya Allah... mungkin ini balasan diatas
perbuatan ku selama ini Ya Allah... ampunkan aku Ya Allah...”
Sekali lagi berguguran
air mata Adam... air mata keinsafan diatas kelalaiannya terhadap Maha
Penciptanya.
“Aku sedar Ya Allah...
aku bukan ditakdirkan untuknya... dan dia bukan ditakdirkan untuk memiliki rusuk kiriku... aku reda Ya Allah...
aku reda jika ini takdir_Mu buat diriku ini.” Lerai air mata Adam tatkala
meluahkan kata-kata itu....
No comments:
Post a Comment