Saturday 5 May 2012

...harga sebuah cinta...


~AKU REDA JIKA INI TAKDIRNYA~
Hatinya remuk tatkala mendengar perkhabaran bahawa wanita yang dicintainya kini telah bernikah dengan lelaki lain. Perasaan sayangnya yang mekar kepada wanita tersebut kini layu. Hatinya kini luluh bagai kelopak mawar yang layu bercerai dari tangkainya. Tatkala ini dia terbayang akan wajah “kekasih” hatinya itu sedang bahagia bersanding di atas pelamin indah. Buat pertama kalinya pada waktu itu... air mata lelakinya gugur menyembah bumi...
“arhhhh... kenapa... kenapa kau buat aku macam ni Ana... kenapa...” jerit adam sambil menumbuk dinding biliknya.
“5 tahun Ana... 5 tahun aku tunggu kau... mana janji-janji kau pada aku dulu Ana.. mana...” bentak adam lagi...
Adam melulu ke almarinya... mencari semua barang kenangannya bersama Ana... gambar... surat... kad ucapan dan hadiah pemberian Ana sewaktu ulang tahun kelahirannya lalu... semuanya dikumpulkan dalam satu kotak...
“aku sayangkan kau Ana... kenapa Ana... kenapa kau buat aku macam ni Ana... kau dusta Ana... kau dusta... apa salah aku Ana... sampai hati kau sanggup buat aku begini Ana...” jerit Adam sambil menatap gambar Ana.
“kenapa ana... kenapa kau tak berterus terang saja dengan aku... aku tunggu kau Ana... menunggu kau seperti yang telah kita janjikan dulu...” sambung Adam lagi sambil meletakkan kembali gambar Ana kedalam kotak.
Lalu adam  membawa kotak itu keluar dari rumah bujangnya... di satu kawasan lapang di tepi rumahnya... Adam membakar semua bukti kenangannya bersama Ana.
Selepas itu Adam memacu keretanya ke satu kawasan yang sering dikunjunginya ketika menghadapi masalah... kawasan yang nyaman bagi dirinya... kawasan itu seperti sahabatnya dikala duka... menjadi peneman duka laranya... dikawasan itu jugak Adam selalu memuhasabah dirinya... untuk melerai kekusutannya. Sedang Adam merenung langit malam yang berbintang cerah... berteman kekecewaannya tiba-tiba Adam berkata...
“Ya Allah... aku kesal diatas perbuatan aku selama ini Ya Allah... mungkin ini balasan diatas perbuatan ku selama ini Ya Allah... ampunkan aku Ya Allah...” 
Sekali lagi berguguran air mata Adam... air mata keinsafan diatas kelalaiannya terhadap Maha Penciptanya.
“Aku sedar Ya Allah... aku bukan ditakdirkan untuknya... dan dia bukan ditakdirkan untuk  memiliki rusuk kiriku... aku reda Ya Allah... aku reda jika ini takdir_Mu buat diriku ini.” Lerai air mata Adam tatkala meluahkan kata-kata itu....